23 March 2012
sesekali, saat bangun pagi
kepalaku terasa sempoyongan
sebab, ada sisa-sisa mimpi tentangmu semalam
yang belum kutuntaskan
sesekali, saat membereskan ranjang
masih kuingat betapa berantakan kamarmu dulu
seperti kapal pecah, yang aku suka berlibur di dalamnya
sesekali, saat membaca koran
ada memori yang melompat tanpa permisi
agak pahit, tapi sedikit manis
seperti secangkir kopi yang siap kunikmati
sesekali, saat bersisir di depan cermin
sekelebat masih terlihat dirimu
dengan rambut panjang tergerai
dan bau bantal yang seksi
sesekali, cinta memang datang untuk pergi
mirip tetes embun yang hinggap mesra di daun pintu
dan ranting-ranting jendela
seperti peluk tangis dan tawa ciummu yang tertinggal
menjadi pusara hati
sungguh, kenangan kita indah
dan pagi ini ingin kusimpan dalam kotak pandora
yang kelak harus kita buka bersama
saat beranjak tua
kepalaku terasa sempoyongan
sebab, ada sisa-sisa mimpi tentangmu semalam
yang belum kutuntaskan
sesekali, saat membereskan ranjang
masih kuingat betapa berantakan kamarmu dulu
seperti kapal pecah, yang aku suka berlibur di dalamnya
sesekali, saat membaca koran
ada memori yang melompat tanpa permisi
agak pahit, tapi sedikit manis
seperti secangkir kopi yang siap kunikmati
sesekali, saat bersisir di depan cermin
sekelebat masih terlihat dirimu
dengan rambut panjang tergerai
dan bau bantal yang seksi
sesekali, cinta memang datang untuk pergi
mirip tetes embun yang hinggap mesra di daun pintu
dan ranting-ranting jendela
seperti peluk tangis dan tawa ciummu yang tertinggal
menjadi pusara hati
sungguh, kenangan kita indah
dan pagi ini ingin kusimpan dalam kotak pandora
yang kelak harus kita buka bersama
saat beranjak tua
~ Surabaya. 28 Januari 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment